27 Juni 2014

Cerita Liburan Rangga Bareng Oxcel - Gadis Magz

Rangga SMASH SM*SH terbaru
photo by Men.kapanlagi.com

Cerita liburan Rangga di Hong Kong. Dikutip dari Majalah Gadis.


“Aku pernah ke Hong Kong bareng sama Oxcel. Di sana, kami mendatangi sebuah butik yang barangnya lucu-lucu. Ketika kami mau mencoba baju di sana, pemilik butiknya melarang kami. “Don’t try! Don’t try!” katanya. Tapi, kami bandel dan nggak nurut dibilangin, karena memang ingin beli. Akhirnya adu mulut deh, sama si pemilik butik. Karena kesal, kami pun langsung kasih uang ke dia dan langsung pakai bajunya di tempat. Untungnya, sejak saat itu si pemilik butik langsung jadi baik sih, sama kami. hehehe…”
Tinggal nungguin kapan Rangga di majalah gadis diterbitin. :) 

(Cerbung SMASH) "Cewek Rockstar VS Cowok Boyband" / Part 11

Judul        : “Cewek Rockstar VS Cowok Boyband”

Pengarang : @ariek_andini

Genre       : Comedy-Romantic

Cast          : Rangga, Rafael, Dicky, Bisma, Reza dan Ilham.

Jangan menjadi pembaca gelap ya.. ^___^
Tinggalkan jejak jika selesai membaca.

------------------------------------

        “Aaaaaaaaghrrr!!!”

        “Lariiiiii, Rang!!!”

        Crooottt!!

        Tiba-tiba sebuah batang kayu lancip melesat ke arah ular itu. Menusuk perut ular itu hingga tembus. Sepercik darah mewarnai daun dan rating. Menggeliat dan melingkar. Dalam hitungan detik ular itu jatuh ke tanah.

        Rangga dan Andin bengong. Keduanya memandangi ular mati itu dengan mata terbelalak.

        “Oalah, adek di sini? Syukur ketemu. Saya kira sudah...” ujar sebuah suara berat dari belakang. Rangga dan Andin mengalihkan matanya pada sosok yang baru datang itu.

        “PAK SUGIMIN???!”

        Laki-laki bertubuh tambun itu tersenyum lugu. Brewok di wajahnya terasa semakin lebat saja setelah dua hari terpisah. Pak Sugimin mengusap kedua belah tangannya pada kaos lusuhnya, lalu menyalami Andin dan Rangga yang masih setengah sadar.

        “Selama ini adik berdua ini ada di mana? Saya dan teman saya sudah keliling pulau tapi nggak ketemu-ketemu.”

        Rangga dan Andin cuma manggut-manggut.

        “Ayo keluar dari sini. Kita ke pantai saja, di sini lumayan bahaya, banyak binatang liar.” Ajak Pak Sugimin. Sebelum menuntun Andin dan Rangga keluar, dia mengambil ular yang mati tadi lalu memondongnya di bahunya.

        “I-itu, buat apa?” tanya Rangga smabil menudingkan jarinya ke arah bangkai ular itu.

        “Ya buat makan.”

        “HAH??!”

        “Mari...” kata Pak Sugimin menyilakan. Ia lalu memimpin berjalan di depan sementara Rangga dan Andin yang masih maraton jantung dengan pikiran tidak karuan.

20 Juni 2014

(Cerbung SMASH) "Cewek Rockstar VS Cowok Boyband" / Part 10

Judul        : “Cewek Rockstar VS Cowok Boyband”

Pengarang : @ariek_andini

Genre       : Comedy-Romantic

Cast          : Rangga, Rafael, Dicky, Bisma, Reza dan Ilham.

Jangan menjadi pembaca gelap ya.. ^___^
Tinggalkan jejak jika selesai membaca.

------------------------------------


        “Rang! Lo kenapa???!” Andin tersentak kaget. Ia langsung memegang perut Rangga.

        “Akhhh....!!” erang Rangga sambil menggeliat di atas pasir.

        “Lo kenapa!?? Bilang sama gue!! Jangan bikin gue ketakutan gini dong, ah!!”

        “Sakit~...”

        “Apanya yang sakit??!”

        “Aaakh!”

        “Aaakh-eekh-aaak-eekh mulu lo! Bilang yang jelas!!”

        “Maag gue kambuh!!”

        Andin melebarkan matanya, “Mag? Haduh mampus gue!! Lo punya obat mag kagak?!”

        Rangga tak menjawab. Ia hanya menudingkan telunjuknya ke arah ranselnya.

        Buru-buru Andin meraih tas Rangga dan mengobrak-abrik isinya. Dicarinya obat mag yang ia sendiri tak tahu bentuknya.

        “Ini bukan?!!” tanya Andin sambil menyodorkan sebuah tablet obat.

        “Bukan, pea!! Itu vitamin!! Yang bentuknya bulet!!”

        “Bulet yang mana?? Ini semua bentuknya bulet! Lo ke Bali kayak dokter magang! Banyak amat lo bawa obat!!”

        “Nggak usah cerewet! Ambilin cepet!! Yang botolnya ijoooo!!”

        Sesuai intruksi Rangga, Andin mengambil obat dari botol berwarna hijau lalu menyerahkannya pada Rangga. Rangga meraih obat sebesar kuku jari itu lalu menelannya bulat-bulat.

        “Buset dah! Lo nenggak obat rakus amat!!”

        Rangga kembali tiduran di atas pasir dengan memegangi perutnya. Kali ini ia sedikit tenang. Nafasnya mulai bisa diatur dan nyeri di lambungnya mulai hilang. Secara perlahan, Rangga mulai mengantuk dan tertidur.

        Setengah jam Rangga tertidur di atas pasir tanpa bergerak sama sekali. Ia terbangun begitu mendengar suara keras di dekatnya. Rangga mengedipkan matanya. Dilihatnya Andin tengah menghantam-hantamkan sebuah kelapa ke batu.

        “Lo ngapain?” tegur Rangga heran.

        “Eh, lo bangun? Kirain udah mati.” jawab Andin sumringah.

        “Itu kelapa muda lo dapet dari mana?”

        “Dari pohon...”

        “Lo habis manjat pohon kelapa?”

        “Nggak! Gue timpukin pake batu..” jawab Andin enteng.

        “Kok cuma satu? Buat gue mana?” tanya Rangga.

        “Heh! Kloningan lele! Ini satu aja gue udah susah payah dapetnya!! Leher gue sampe kram dongak ke atas terus! Kepala gue juga kena timpuk tadi! Enak aja lo minta satu lagi! Udah! Ini satu dibagi dua!”

        “Nggak usah pakek emosi gitu kenapa, sih!!”

19 Juni 2014

(Cerbung SMASH) "Cewek Rockstar VS Cowok Boyband" / Part 9

Judul        : “Cewek Rockstar VS Cowok Boyband”

Pengarang : @ariek_andini

Genre       : Comedy-Romantic

Cast          : Rangga, Rafael, Dicky, Bisma, Reza dan Ilham.

Jangan menjadi pembaca gelap ya.. ^___^
Tinggalkan jejak jika selesai membaca.

------------------------------------

<photo id="1" />

------------------------------------------

        “Ola itu siapa?” tanya Andin.

        DEG! Rangga terdiam. Ia hanya memandangi Andin.

        “Kenapa emang?”

        “Cuma nanya aja. Lo selalu berubah dingin jika membahas cewek itu.”

        Rangga memainkan pasir yang ada di depannya. Membuat goresan dengan jarinya. Lalu menghapusnya.

        “Lo mati-matian pengen segera nyampe ke Bali. Rela jauh-jauh ke dermaga, nyewa perahu, lalu tersesat di pulau terpencil kayak begini.”

        “Dia tiba-tiba pergi ninggalin gue.” Sahut Rangga tiba-tiba.

        “Eh?”

        “Lo nggak salah. Gue emang bodoh. Bela-belain dia sampe gue hampir mati, padahal dia sendiri belum tentu mikirn gue.”

        “.......”

        “Dia nyembunyiin sesuatu dari gue. Seminggu yang lalu, tanpa alasan yang jelas, tiba-tiba dia mutusin gue. Belum sempet gue nyari tahu apa kesalahan gue, dia lalu pergi ke Bali dan nggak pulang-pulang. Ola itu cewek pendiam. Nggak mungkin dia ngelakuin hal nekat kayak gitu tanpa bantuan orang lain. Reza yang bikin semua kekacauan ini makin rumit.”

        “Reza? Maksud lo, Reza temen lo di SMASH?”

18 Juni 2014

SMASH Diberi Kesempatan Tulis Lirik di Single Baru

dikutip dari Cek And Ricek


Jakarta, C&R Digital - Setelah empat tahun berdiri dan menelurkan dua album, baru sekarang boybandSm*sh terjun langsung di pembuatan single mereka. Rencananya, Juli ini grup yang digawangi oleh Rafael, Bisma, Rangga, Dicky, Ilham dan Reza ini bakal memproduksi single terbaru.

"Kemarin dari label kasih musiknya doang. Jadi kita yang bikin liriknya berenam. Karena udah empat tahun, dua album belum ada lagu yang kita bikin sendiri liriknya," ungkap Rafael kepada C&R Digital saat ditemui di FX Sudirman, Senin (16/6).

Jarak waktu antara single terdahu

Ulang Tahun, Dicky SMASH Dimaki-maki Sutradara

Dikutip dari Kasakkusuk.com

Dicky SMASH dimaki-maki sutradara. Ya, itulah suasana tak biasa saat Dicky sedang melakukan syuting sinetron Ganteng-Ganteng Serigala (GGS). Tapi hal itu terjadi hanya untuk memberi kejutan kepada Dicky yang berulang tahun ke-21 yang jatuh pada Selasa 18 Juni 2014 kemarin.
Dalam syuting itu, Dicky diberi scene yang skripnya panjang dan membuatnya sulit untuk menghafal. Alhasil, Discky kena maki-maki sang sutradara. Padahal itu adalah surprise yang diberikan teman-teman artis dan kru.

16 Juni 2014

Ngabuburit Specta Bareng Rangga 'SMASH' Juli 2014

Rangga SMASH Terbaru
Rangga SMASH at MEN Kapanlagi Photoshoot
        Menjelang Ramadhan. Kok tahu kalo menjelang Ramadhan? iya.. iklan sirup mulai bertebaran.

        -___-

        Menjelang Ramadhan, ada ngabuburit specta nih bareng Rangga!! Jangan lewatkan kesempatan untuk bermain dan berbuka puasa bersama bareng Rangga! Check syarat-syaratnya!


  • Peserta Terbatas, Jadi siap-siap buat daftar yaaa...
  • Fasilitas : Jalan-jalan, main, nonton bareng Rangga, buka puasa bareng, ID Card Official Rangganizer.
  • Terbatas untuk 30 orang peserta. Silakan daftar dari sekarang.
  • Cara Daftar : ketik SMS Nama Lengkap (spasi) Nama Panggilan (spasi) Tempat/Tanggal Lahir Kirim ke 081809317517

(Cerbung SMASH) "Cewek Rockstar VS Cowok Boyband" / Part 8

Judul        : “Cewek Rockstar VS Cowok Boyband

Pengarang : @ariek_andini

Genre       : Comedy-Romantic


Cast          : Rangga, Rafael, Dicky, Bisma, Reza dan Ilham.

----------------------

        “Apaan?” tanya Andin ketus.

        “Lo laper kan?”

        “Gue nggak butuh makanan yang udah kesiram air laut! Asin!!”

        Rangga memukul kepala Andin, “Nggak usah belagu lo! Makan ya makan aja! Lo mau hidup kagak?!”

        Dengan wajah masih cemberut, Andin meraih cokelat dari tangan Rangga.

        “Lo mau kemana?” tanya Andin melihat Rangga beranjak pergi dari sampingnya.

        “Mau pipis, lo mau ikut?”

        “KAGAKK!!”

        Memang terasa aneh. Cokelat basah bercampur rasa asin. Tapi nggak ada pilihan lain. Sebatang coklat itu udah bisa mengganjal perutnya.

        Angin pantai berhembus pelan menerpa wajah Andin. Matahari perlahan bergeser ke barat. Lama-lama Andin merasa mengantuk. Lama-lama telinganya terbiasa dengan suara debur ombak yang saling bersahutan. Musik alam yang indah. Sejurus kemudian Andin mulai terlelap ke dalam mimpinya. Tubuh lusuhnya bersandar pada sebuah batang kelapa.

        Jujur saja, sebenarnya tak semua hal yang ia lewati seharian ini adalah hal buruk. Ketika ia terbangun pagi tadi dari pingsannya, matanya terbelalak dengan pantai biru dan pasir putih yang terbentang di depannya. Bukan Kutai yang ramai. Ini adalah pantai alami yang keindahannya belum pernah terjamah. Tak ada sampah plastik atau petugas pantai. Pantai ini seperti miliknya.

        Gemertak kayu yang terbakar membangunkan Andin dari tidurnya. Begitu matanya terbuka, dilihatnya api unggun sudah teronggok di depannya. Langit telah menghitam bertabur bintang. Angin laut membelai kulitnya.

        “Lo tidur? Kirain udah mati.” tegur Rangga.

        “Ini lo yang bikin api unggun?”

        “Bukan. Tadi ada malaikat turun ke sini yang ngasih.” Jawab Rangga asal.

13 Juni 2014

(Cerbung SMASH) "Cewek Rockstar VS Cowok Boyband" / Part 7

Judul        : “Cewek Rockstar VS Cowok Boyband

Pengarang : @ariek_andini

Genre       : Comedy-Romantic

Cast          : Rangga, Rafael, Dicky, Bisma, Reza dan Ilham.

-----------------------------

        Rangga langsung berdiri tegap dan menyapu seluruh pantai. Dilangkahkan kakinya tak tentu arah. Jika ombak membawanya terdampar di pantai ini, tentu Andin juga. Masih lekat di ingatannya, sedikitpun ia tidak melepas tangan Andin ketika terlempar ke laut. Dia mungkin berada di dekat sini.

        Sebuah batu karang hitam teronggok di tengah bentangan pasir. Puing-puing kayu berserakan di sana. mungkin itu bongkahan perahu Pak Sugimin yang hancur. Rangga memicingkan matanya, dilihatnya sebujur tubuh tergeletak di sana.

        “Andin?” Rangga semakin menyipitkan matanya, “Andiiiin!”

        Rangga berlari mendekati Andin yang tergeletak di samping batu karang. Tak beda jauh dengannya, Andin basah kuyup dari atas sampai bawah.

        “Andin!” panggil Rangga. Digoyangnya pundak Andin pelan.

        Tidak ada reaksi.

        “Ndin! Lo mati?”

        Tiba-tiba Andin membuka matanya. Andin berkedip.

        Duakk!!

        Andin langsung melemparkan tendangan ke pipi Rangga. Rangga jatuh tersungkur ke pasir.

        “Rangga?! Itu lo, Ngga?” tanya Andin.

12 Juni 2014

(Cerbung SMASH) "Cewek Rockstar VS Cowok Boyband" / Part 6

Judul        : “Cewek Rockstar VS Cowok Boyband

Pengarang : @ariek_andini

Genre       : Comedy-Romantic

Cast          : Rangga, Rafael, Dicky, Bisma, Reza dan Ilham.

--------------------------------------

        “Gueee nggak bisa berenaaaang! Gue akan matiiii! Huaaaaa!!”

        Rangga cengo, “Katanya tadi loe atlit renang pas SMA! Dasar tukang tipu loeee!” omel Rangga.

        Mendengar omelan Rangga, Andin tersadar. Ia langsung mendekat ke arah Rangga dan memeluk lehernya kuat-kuat.

        Rangga balas memeluk Andin dan membawanya menepi ke sebuah papan kayu.

        “Tenang aja, loe pakai pelampung, loe nggak akan tenggelam!!”

         Tanpa diduga, sebuah ombak besar datang. Perahu yang terbalik itu sontak terangkat ke atas dan menghantam Rangga dan Andin.

        ***************

        Pyarrrr!

        Mug cokelat di tangan Ola terjatuh tiba-tiba ke lantai. Susu putih di dalamnya mengalir memenuhi lantai. Lagi-lagi, jantungnya berdegub kencang. Segera diraihnya handphonenya lalu menelepon Reza.

        “Eja, kamu dimana?”

        “Masih di Jakarta, La. Ada apa?”

        “Nggak apa-apa. Perasaan aku nggak tenang, Ja.”

        “Kamu istirahat aja, La.”

        “Eja, kapan kamu ke sini?”

        Hening. Tak ada jawaban.

        “Aku nggak mau kalau Rangga duluan yang nyampai di sini. Aku nggak mau ketemu dia. Aku nggak sanggup.”

        “Segera, Ola. Begitu kegiatan di SMASH selesai, aku akan langsung ke Singaraja.”

        Reza mengakhiri teleponnya setelah mengucap pamit. Ia nampak berpikir keras. Jadi, sampai sekarang Rangga masih belum sampai di Bali? Tak sulit menemukan Ola. Rangga juga tahu dimana dia menyembunyikan Ola. Ia biarkan Rangga menemui Ola dan menyelesaikan masalahnya berdua. Tapi kenapa sampai selama ini?

        “Gawat, bro! Nyokap Rangga telpon gue!!” teriak Bisma. Dicky, Ilham, dan Rafael sontak menghampiri Bisma.

        “Telpon apa, Bis?” tanya Rafael.

10 Juni 2014

(Cerbung SMASH) "Cewek Rockstar VS Cowok Boyband" / Part 5


Judul        : “Cewek Rockstar VS Cowok Boyband

Pengarang : @ariek_andini

Genre       : Comedy-Romantic

Cast          : Rangga, Rafael, Dicky, Bisma, Reza dan Ilham.

____________________


        “Heh! Monyet! Loe jangan ngambil keputusan seenak jidat loe gitu donk! Loe mau bunuh diri apa?!!”

        Rangga menghentikan langkahnya, “Kalau loe nggak mau ikut gue, nggak apa-apa!”

        Andin menganga. Dari semua tingkah Rangga yang menurutnya absurd, kali ini adalah tingkah Rangga paling gila yang pernah dia lihat. Andin mendesis sementara Rangga berjalan mendahuluinya di depan. Rangga mendekati sebuah kapal. Ia nampak berbicara serius dengan sang pemilik.

        Terus harus bagaimana sekarang? Jika dia tidak ikut Rangga, siapa lagi yang akan menanggung hidupnya di pulau ini? Tapi jika dia ikut, sama saja dengan ia mengantarkan nyawa ke laut.

        Dengan gontai, akhirnya Andin mengikuti kemana Rangga berjalan. Ia mengigit ujung kukunya. Dalam hati ia tak berhenti berdoa, berharap semoga Rangga segera tersadar dari otak gilanya.

        “Ayo, Ndin! Naik!” ajak Rangga. Ia merentangkan tangannya bermaksud membantu Andin naik ke atas kapal.

        Andin diam. Dia menyembunyikan tangannya di balik punggung.

        “Ndin??”

        “Loe sinting!” umpat Andin.

        “Hah???”

        “Loe gilaaaa!”

        “Nggak ada waktu! Cepat naik!!” balas Rangga. Ia menarik tangan Andin dan menariknya masuk ke dalam kapal. Kapal yang sepenuhnya terbuat dari bahan semi permanen itu bergoyang begitu Rangga dan Andin menginjakkan kaki ke dalam. Keduanya lalu duduk di sebuah dek kayu. Rangga nampak kesenangan sambil melihati pemandangan di luar sana. Sementara Andin hanya diam memandangi jemarinya.

        “Udah, nggak usah takut. Ini bukan sinetron yang nanti kapalnya tenggelam, terus cowok sama ceweknya amnesia. Loe tenang aja!” hibur Rangga.

        “Kenapa sih, loe nggak bisa bersabar sampai tiga hari? Tunggu sampai badainya reda lalu naik pesawat ke Bali!” protes Andin.

        “Kayaknya loe ketakutan banget, ya! Anak rocker ternyata mental tempe semua ya!”

        “Seenggaknya gue masih punya otak! Daripada anak boyband kayak loe, begok, nggak ngeliat resiko!”

        Don’t think, just do it!! Itu prinsip gue!” Rangga lalu mengalihkan matanya ke laut lepas.

        Andin memasang muka masam. Dua hari saja bersama Rangga, rasanya tekanan darahnya naik drastis. Seberandalannya dia, setidaknya dia masih memikirkan resiko ketika akan memutuskan sesuatu. Bagaimana bisa Rangga secuek itu? Apa sebenarnya yang ada di otak Rangga?

        “Apa ini ada hubungannya sama cewek yang kemaren?” tanya Andin.

        “Hah?”

        “Cewek yang loe telepon pas di rumah makan tadi pagi... Loe kelihatan panik banget pas ngomong sama dia, apa ini gara-gara dia sampai loe bertingkah gila kayak gini?”

        Rangga terdiam. Tak berminat menjawab pertanyaan Andin.

        “Begitu sampai di Bali, gue akan langsung nganter loe ke Bandara dan mulangin loe ke Jakarta.” Ucap Rangga.

        Kali ini ganti Andin yang menutup bibir. Rangga selalu mendadak dingin jika sudah menyangkut gadis itu. Entah siapa, dia sendiri juga tak mengenalnya.

        Mesin kapal mulai dinyalakan. Pelan tapi pasti, kapal mulai bergerak meninggalkan dermaga. Kapal itu dikemudikan oleh dua orang laki-laki, beserta Rangga dan Andin sebagai penumpangnya. Semakin jauh ke tengah laut, angin kencang semakin berhembus. Berkali-kali kapal oleng ke kanan dan kiri dihempas ombak. Namun suasana tetap tenang sedia kala. Tak ada teriakan panik dari pemilik kapal. Hanya Andin yang sedari tadi tak berhenti berkicau dengan kaki gemetaran.

        “Tuhan! Selametin gue! Selametin gue! Bulan depan gue harus launching album gue kedelapan! Temen-temen gue butuh gue! Selametin gueeee~....”

        Rangga melirik Andin sepintas. Dia tersenyum geli melihatnya. Sejurus kemudian dia menyalakan handphonenya, berniat menelepon Ola. Mengabarkan bahwa dia sedang dalam perjalanan ke Bali.

        “GAWAT! NGGAK ADA SINYAL!!!” teriak Rangga.

        “Bujubuneng!! Ngomong nggak usah teriak-teriak gitu bisa nggak sih!” omel Andin.

        “Gimana nih, Ndin? Nggak ada sinyal!”

        “Dari jaman baheula yang namanya di laut ya mana ada sinyal, begok!!”

        Jeedddeeerrrrrrrr!!!

        Tiba-tiba suara petir menggelegar. Spontan Andin dan Rangga saling pegangan tangan. Rangga yang sedari tadi kelihatan tenang, kali ini ikutan panik juga.

        “Itu tadi suara apa?” tanya Rangga kaget.

        “Suara nenek loe ngajakin loe maen congklak! Ya suara petir laahh!”

        “Kok ada petir?”

        “Gue bilang juga apa! Ada badai! Ada badai! Loe sih sotoy kalau dibilangin!!”

        Rangga melongokkan kepalanya ke depan perahu. Dilihatnya Pak Sugimin, pemilik perahu, masih tegap memegangi kemudi. Langit nampak gelap. Angin semakin kencang bertiup.

        Tes! Tes! Satu-satu air hujan mulai turun. Kian lama kian deras. Kilat menyambar-nyambar. Derasnya hujan beradu dengan ombak yang semakin tak terkendali.

        Kali ini Rangga speechless. Dia tidak bisa menyembunyikan ekspresi takutnya. Andin yang sejak awal memang menolak menaiki kapal kecil ini, semakin beringas mengomeli Rangga.

        “Loe lihat kan sekarang!? Loe lihat kilatnya kan?! Ini badai, Rangga! loe tuh jadi cowok budek banget kalo dinasehatin!”

        “Udah! Gue udah tahu!”

        “Tahu aja nggak cukup! Mikir donk! Ini gimana sekarang?! Ujannya gedeeee!”

        “Nggak usah loe bilang gue juga tahu kalo ujannya gede!”

        “Loe tuh kudu dikasih tau berkali-kali baru denger! Loe tuh bebal! Otak nggak dipakek! Sukur deh loe tenggelam di sini!”

        “Loe ngedoain gue tenggelam??? Gue doain loe yang bakal tenggelam duluan!”

        “Nggak bakal! Gue pinter! Gue bakal berenang! Lagian Tuhan masih sayang sama gue! Masa depan gue masih panjang! Bulan depan gue mau launching album terbaru gue!!”

        “Emang loe aja yang bisa?! Bulan depan boyband gue bakal roadshow keliling Indonesia!!”

        “Boyband loe mah siapa yang peduli??? Loe ngilang juga nggak bakal ada yang nyariin!!”

        “Daripada elooo! Negara ini nggak butuh cewek berandalan kayak elooo??!”

        JEDDAAARRRRR!!!

        Seketika Rangga dan Andin saling berpegangan. Ombak laut kali ini tidak bisa ditolerir. Kapal semakin oleng nggak karuan. Di luar dugaan, tiba-tiba Pak Sugimin dan seorang temannya masuk ke dalam dek dan menyerahkan dua buah pelampung. Rangga terhenyak melihat kedatangan Pak Sugimin, nahkoda kapal yang menurutnya akan mampu mengantarnya ke Bali. Kenapa malah jadi sama paniknya dengannya?

        “Apa ini, Pak?” tanya Rangga.

        “Pelampung, Dek! Cepat dipakai!”

        “Hah?”

        “Sebentar lagi, kalau kapal terguling, langsung pegangan sama papan ya! Pokok jangan lepas pelampungnya, adek akan aman.”

        “Hah?”

        “Udah loe jangan kebanyakan nanyaaaa! Dipakek Ranggaaaa!” teriak Andin.

        Susana semakin mencekam. Intensitas kilatan petir semakin menjadi-jadi. Rangga berpegangan pada dek kapal yang terbuat dari kayu. Sementara tangannya yang lain memegangi tas ranselnya. Tak pernah sekalipun dalam hidupnya ia berada pada situasi seperti ini. Nyawa seperti berada di ujung tanduk.

        Andin yang sejak awal selalu memarahinya, kali ini diam tak ada suara. Rangga heran sendiri dibuatnya. Ditolehnya Andin yang duduk di belakangnya.

        “Huahahaha!”

        Tawa Rangga pecah. Dilihatnya Andin duduk memeluk lutut di belakangnya. Gayanya yang bak rocker sejati dengan eyeliner tebal di matanya, justru kelihatan kontras. Penghitam mata di wajah Andin meluber kemana-mana gara-gara tersiram hujan.

        “Kalau gue motret loe sekarang dan gue upload di twitter, gue yakin dunia akan heboh, Ndin! Hahaha!” ejek Rangga.

        “Dunia loe pikirin! Nyawa loe tuh pikirin!! Kapok gue nurutin mau loeee!” balas Andin.

        “Heh! Kungfu Panda, loe bisa berenang nggak??!”

        “Nggak usah ngawatirin gue! Gue atlit renang pas gue SMA! Loe khawatirin aja sendiri hidup loe!!”

        Rangga kembali menolehkan wajahnya ke depan. Menggoda Andin di tengah suasana mencekam seperti ini seperti hiburan tersendiri baginya. Sementara itu, Pak Sugimin terlihat mati-matian berusaha di depan sana. Badannya yang tambun bertarung melawan ombak yang ganas. Sesekali ia berteriak pada kawannya yang bertubuh ceking. Entah apa yang ia perintahkan. Laki-laki itu berlari ke sana ke mari sibuk mengambil sesuatu.

        Set!!

        Tiba-tiba sebuah tangan mencengkeram lengan Rangga dari belakang. Rangga spontan menoleh.

        Rangga tertegun. Dilihatnya Andin memegang lengannya kencang. Bibirnya bergetar. Sementara matanya nanar menatap langit yang tidak berhenti mengamuk.

        Untuk kali ini Rangga tidak membalasnya dengan cibiran. Andin yang biasanya bertingkah tomboy dan kasar, kali ini tak lebih dari gadis biasa yang ketakutan di tengah hujan. Dia lah yang membawa Andin terperangkap di tengah laut seperti sekarang.

        Rangga menggeser duduknya ke samping Andin. Ia balas memegang lengan Andin.

        “Dengar, apapun yang terjadi, jangan lepas tangan loe dari tangan gue. Ngerti?”

        Andin mengangguk. Air hujan membasahi wajahnya. Terlihat campur aduk dengan air matanya yang jernih.

        Sedikit demi sedikit air laut mulai masuk ke dalam kapal. Rekan Pak Sugimin sibuk mengeluarkannya dengan sebuah ember. Tapi percuma! Hujan dan ombak laut terus menambah debit air di dalam kapal. Teriakan Pak Sugimin timbul tenggelam di tengah gemuruh petir. Kapal condong ke kiri di geser ombak. Sedetik kemudian condong ke kanan. Tangan kekar Pak Sugimin lama-lama tak bisa menahannya. Dalam sekejap mata, air laut nampak menyambut di depan mata. Dan... BYUUURRR!!

        Kapal terbalik begitu saja. Seluruh isi kapal tumpah ruah ke laut. Termasuk Rangga dan Andin. Sesekali asinnya air laut masuk ke mulut Rangga. Tangannya sibuk menggapai permukaan laut. Sementara tangannya yang lain mencengkeram Andin kuat-kuat.

        Andin dan Rangga terbatuk begitu keduanya sampai di permukaan. Badannya diombang-ambing ombak tak tentu arah.

        “Loe nggak apa-apa, Ndin?!”

        “Gueee nggak bisa berenaaaang! Gue akan matiiii! Huaaaaa!!”

        Rangga cengo, “Katanya tadi loe atlit renang pas SMA! Dasar tukang tipu loeee!” omel Rangga.

        Mendengar omelan Rangga, Andin tersadar. Ia langsung mendekat ke arah Rangga dan memeluk lehernya kuat-kuat.

        Rangga balas memeluk Andin dan membawanya menepi ke sebuah papan kayu.

        “Tenang aja, loe pakai pelampung, loe nggak akan tenggelam!!”


         Tanpa diduga, sebuah ombak besar datang. Perahu yang terbalik itu sontak terangkat ke atas dan menghantam Rangga dan Andin.

----------------------------

Bersambung ke Part 6