4 November 2013

(Cerbung SMASH) "Menatap Flamboyan" / part 1

Judul : Menatap Flamboyan
Author : Fitri Fauziya
Genre : Romantic
Cover : @ariek_andini
Cast :
- Rangga Moela
- Eriska Rein
- Dicky Prasetyo
- Danita 'Princess'

*****************

       Indah merona. Hijau menyejukkan. Biru menggoda. Kuning menggelora. Indah dunia ini merayu. Daya hati menatapnya. Hanya gelap yang menyapa. Gemericik air mengalir dari gayung plastik menuju pot-pot kecil. Lagi-lagi serasa indah merona.

       Aktifitas pagi yang rutin Eriska lakukan adalah menyirami tanaman, tanaman dalam pot yang berjajar di teras depan rumahnya. Meraba setiap pot lalu menyiramnya agar tanaman mendapat air dengan tepat. Saat ke pot kesekian , ia sadar kalau potnya tidak ada. Berulang kali Eriska mengibaskan tangannya ditempat pot itu hilang. Suara cekikikan kecil dari seseorang terdengar di sebelah Eriska.

       "Dicky? Itu kamu?" tanya Eriska heran.

       "Yah, ketahuan." kata Dicky menghentikan tawa kecilnya yang sedari tadi berdiri disebelah Eriska dengan membawa pot.

       "Aku kan gak bisa lihat, bukan gak bisa dengar. Kamu ketawa begitu suaranya kedengeran." kata Eriska.

       Dicky memandangi gadis di sampingnya itu jail. Sejak kecil Eriska tidak bisa melihat. Dan hanya dia lah yang paham bagaimana harus menjaili Eriska. Siapa lagi yang selalu menemani Eriska dari ia kecil selain dia?

       "Kamu cari apa, Eris?" tanya Dicky pura-pura tak tau.

       "Nyari tanaman aku nih, mana ya?" jawab Eriska lalu mengibas-ngibaskan tangannya lagi ditempat pot yang hilang itu.


       "Kamu salah kali, bukan disitu."

       "Aku gak mungkin salah, aku tau banget tempat pot ini setiap jaraknya." kata Eriska meyakinkan.

       Dicky pun mengalah dan menghentikan aksi jahilnya itu dengan meletakkan kembali pot yang Eriska cari.

       "Kamu emang hebat.. Nih!" kata Dicky mengambil tangan Eriska agar menyentuh pot yang baru di letakkanhnya itu.

       Eriska hanya tersenyum menahan tawa, membayangkan entah bagaimana ekspresi wajah pasrah Dicky saat ini.

   "Kamu gak sekolah?" tanya Eriska memecah rasa bersalah Dicky. Dicky mengalihkan matanya ke jam tangan yang melingkar di tangannya.

       "Alamak! Aku hampir terlambat!" kata Dicky sambil menepuk keningnya. Ia pun pergi terburu-buru dengan menaiki sepedanya setelah berpamit kecil pada Eriska.

       ***

       Teriknya matahari siang ini dikalahkan oleh teduhnya dedaunan pohon yang melindungi tubuh Eriska yang tengah duduk dibangku taman. Eriska biasa duduk disana, menunggu Dicky pulang sekolah yang hampir setiap hari jalan melewati taman. Dicky dan Eriska memang biasa mengunjungi taman, untuk sekedar melepas kepenatan atau bermain ayunan dibawah pohon bersama.

       Sedang Eriska duduk berteduh, seorang laki-laki tiba-tiba duduk disebelahnya. Terdengar seperti sedang berbicara dengan seseorang, entah apa yang di bicarakannya, Eriska tak peduli.

       "Maaf, tolong tulis ini, ya!" kata lelaki berkulit putih itu terburu-buru sambil memberikan kertas dan bolpoin pada Eriska.

       Eriska tidak merespon.

       "Oh, iya iya. Sebentar, ya." kata lelaki itu lagi sambil menggenggam ponselnya.

       "Ini, mbak. Tolong tulis ini." kata lelaki itu sambil menaruh secarik kertas dan bolpoin ke tangan Eriska. Lelaki itu pun menyebutkan beberapa digit nomor untuk Eriska tulis. Namun Eriska hanya diam bingung tanpa tau apa yang harus ia lakukan.

       "Kok diam saja sih, mbak? Ck.." gerutu lelaki berkemeja biru sambil mengambil kertas dan bolpoin ditangan Eriska.
       "Maaf, saya gak bisa." kata Eriska lalu mengambil tongkatnya dan beranjak dari duduknya. Seketika wajah kesal lelaki itu bengong melihat Eriska beranjak dari duduknya dengan membawa tongkat. Diperhatikannya Eriska yang berlalu di depannya. Sejurus kemudian dikejarnya Eriska.

       "Tunggu.. Maaf ya, aku gak tau kalau kamu.." lelaki itu tidak melanjutkan kata-katanya.

       "Iya, gak apa-apa." kata Eriska tersenyum.

       "Permisi." kata Eriska lagi lalu pergi dengan hati-hati.

       Iringan tongkat menjadi penompang sekaligus petunjuk jalan bagi Eriska agar tidak salah berpijak. Tidak seperti biasa, di belakang Eriska seperti ada yang mengikuti. Kalau ia berjalan suara kangkah kaki terdengar, dan jika ia berhenti sejenak suara langkah itu juga berhenti, mengikuti dirinya terus.

       Eriska ingin berbalik dan langsung memukuli orang yang mengikutinya dengan tongkat karena takut itu orang jahat. Tapi tak mungkin, ia seorang gadis buta juga tak membawa benda berharga selain tongkat yang jadi penompangnya sekarang, apa yang orang itu incar darinya?

       Pikirannya pun tertuju pada lelaki yang tadi berbicara dengannya di taman.

       "Kamu ngikutin aku?" tanya Eriska menghentikan langkahnya.
   
       "Emm.. Aku cuma mastiin kalau kamu gak kenapa-kenapa dijalan." jawab lelaki itu yang berdiri satu meter di belakang Eriska. Ia lalu mendekat ke Eriska.

       "Aku baik-baik aja kok, aku bisa sendiri." tukas Eriska, "Aku udah sering banget dari rumah ke taman dari taman ke rumah, udah hafal banget." kata Eriska lagi.

       "Baiklah, tapi gak salah kan aku mau berteman sama kamu?" tanya lelaki itu tiba-tiba.

       Eriska sejenak mengerutkan keningnya lalu tersenyum dan mengangguk.

       "Namaku Rangga, kamu?" kata Rangga memperkenalkan dirinya sambil tersenyum senang.

       "Eriska."

       "Ya sudah, meskipun kamu udah hafal jalan pulang, tapi aku antar kamu pulang, ya. Sekalian ingin main ke rumah kamu." kata Rangga.

       Eriska hanya diam nampak seperti berpikir dengan kalimat terakhir Rangga, sekalian ingin main ke rumah? Selama ini tidak ada anak laki-laki teman Eriska yang main ke rumah selain Dicky.

       "Boleh kan? Tenang aja, aku bukan orang jahat kok, kita kan sudah jadi teman." kata Rangga meyakinkan yang membuyarkan lamunan Eriska.

       Deru sepeda motor bersahut-sahutan dari kejauhan. Jalan setapak yang dilalui Eriska dan Rangga kian hening. Tidak ada yang bersuara. Rangga menatap Eriska dalam diam. Menunggu Eriska yang tak juga membuka suara.

******************
Bersambung ke part 2

Tidak ada komentar:

:a   :b   :c   :d   :e   :f   :g   :h   :i   :j   :k   :l   :m   :n   :o   :p   :q   :r   :s   :t Add smileys to Blogger +

Posting Komentar